BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar belakang
Presentasi dahi adalah keadaan dimana
kedudukan kepala berada diantara fleksi maksimal, sehingga dahi merupakan
bagian terendah.
Pada presentasi dahi, kepala mengalami
ekstensi parsial, dengan diameter presentasi terluas adalah mentoventrikal.
Presentasi dahi merupakan presentasi tidak stabil dan biasanya akan berubah
menjadi presentasi verteks atau muka sebelum lahir. Biasanya presentasi dahi
basru dapat terdeteksi pada saat persalinan. Insidenya 1:1.000 kelahiran yang
lebih sering terjadi pada primigravida, > 50% terdiagnosis pada kala II dan
0,2% dapat dilahirkan pervaginam.
Pada permulaan persalinan, diagnosa
presentasi dahi sulit ditegakkan. Pemeriksaan luar memberikan hasil seperti
pada presentasi muka, tetapi pada bagian kepala tidak seberapa menonjol. Denyut
jantung janin jauh lebih jelas didengar dibagian dada, yaitu disebelah yang
sama dengan bagian-bagian kecil. Sebab terjadinya presentasi dahi sama seperti
terjadinya presentasi muka. Presentasi dahi dengan ukuran panggul dan janin
yang normal, tidak akan dapat dilahirkan spontan pervaginam, sehingga harus
dilahirkan dengan secsio sesaria.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Definisi
Presentasi dahi adalah keadaan dimana
kedudukan kepala berada diantara fleksi maksimal dan defleksi maksimal sehingga
dahi merupakan bagian terrendah.
Kepala memasuki panggul dengan dahi
melintang/miring pada waktu putaran paksi dalam, dahi memutar kedepan dan
berada dibawah arkus pubis, kemudian terjadi flexi sehingga belakang kepala
terlahir melewati perinerum lalu terjadi deflexi sehingga lahirnya dahi.
2.2.
Etiologi
Hampir
sama dengan etiologi presentasi muka, diantaranya :
·
Panggul sempit
·
Bayi besar
·
Kelainan janin
·
Bagian-bagian yang menumbung.
·
Kematian janin intra uterin
Faktor presdiposisinya adalah pada
wanita multipara dan perut gantung. Keadaan tersebut menyebabkan punggung bayi
merosot kedepan ke arah lateral, sering kali pada arah yang sama dengan oksiput
sehingga menambah ekstensi vertebra servikalis dan torakalis.
Biasanya merupakan keadaan sementara dan
sering menjadi presentasi muka atau presentasi belakang kepala.
2.3. Sebab – sebab letak dahi yaitu :
a. Penyebab
primer (sebab janin) :
·
Anencepal (tidak punya batok kepala).
·
Tumor pada leher bagian ante.=
·
Spasme pada otot leher bagian belakang.
·
Tali pusat melingkar.
b. Penyebab
sekunder (sebab ibu) :
·
Posisi oksipito posterior pada
presentasiverteks.
·
Kontraktur pelvis (panggul tidak
normal).
·
Pendalus abdomen (perut gantung).
·
Deformitas abnormal (kelainan tulang
belakang).
·
Placenta praevia posterior.
·
Poli hidramnion yang menyebabkan janin
aktif.
·
Kelainan uterus konginetal.
2.4. Mekanisme persalinan
Letak dahi ukuran terbesar kepala yaitu
diameter mentooccipitalis (131/2 cm) melalui jalan lahir yang lebih
besar dari semua ukuran PAP. Maka pada anak yang cukup besar kepala tidak dapat
masuk ke dalam PAP.
Maka pada anak yang cukup besar kepala tidak dapat masuk ke
dalm pintu atas panggul. Letak dahi merupakan presentasi yang paling buruk
diantara letak kepala.
Kepala masuk melalui PAP dengan
sirkumferensial maksilo-parietalis dan dengan sutura frontalis melintang/miring.
Setelah terjadi moulage dan ukuran terbesar kepala telah melalui PAP, dagu
memutar kedepan. Setelah dagu didepan dengan fosa kanina sebagai hipomokloin
terjadi flexi sehingga UUB, dan belakang kepala melewati perineum. Kemudian
terjadi flexi sehingga mulut dan dagu lahir dibawah simpisis. Yang bmenghalangi
presentasi dahi untuk presentasi muka, biasanya terjadi karena moulage dan
kaput sucsedaneum yang besar pada dahi kepala memasuki panggul sehingga sulit
terjadi penambahan defleksi.
2.5.
Prognosa
Pada presentasi dahi yang terjadi
sesaat, prognosis bergantung pada presentasi terakhir. Jika presentasi dahi
berlangsung persisten, persalinan pervaginam buruk, kecuali bila bayi kecil
atau jalan lahir sangat besar.
2.6.
Diagnosa
1. Pemeriksaan
luar seperti pada presentasi muka, tapi bagian kepala belakang tidak seberapa
nonjol.
2. DJJ
terdengar dibagian dada, disebelah yang sama dengan bagian-bagian yang kecil
janin.
3. Pada
persalinan : kepala janin tidak turun ke dalam rongga panggul bila pada
persalinan sebelumnya normal.
4. Periksa
dalam : meraba sutura frontalis, ujung satu teraba UUB dan ujung lainnya teraba
pangkal hidung dan lingkaran orbita, mulut dan dagu tidak teraba. Pemeriksaan
dalam dapat didiagnosa pada saat persalinan jika pembukaan sudah cukup besar.
. 2.7 Penatalaksanaan
a. Jika
pada persalinan terdapat letak dahi dilakukan SC, mengingat bahaya-bahaya untuk
ibu dan anak.
·
Penolong berdiri pada pihak perutanak,
satu tangan menarik bokong sedangkan tangan satunya dikepalkan dan menolak dada
anak.
·
Sesudah lordose berkurang maka tangan
yang tadinya menolak dada memegang daerah belakang kepala dan mendekatkannya
dengan bokong
Letak
dahi ukuran terbesar kepala yaitu diameter mentooccipitalis (131/2 cm)
melalui jalan lahir yang lebih besar dari semua ukuran PAP. Maka pada anak yang
cukup besar kepala tidak dapat masuk ke dalam PAP.
thanks so much lady. this is usefull for me!
BalasHapus